Biasanya orang yang memiliki tanda hitam di jidat itu sering diasumsikan atau disebut sebagai orang yang rajin shalat sehingga dianggap sebagai pertanda kesolehan seorang muslim. Namun, ukuran kesalehan seorang muslim tidaklah ditunjukkan dengan adanya tanda hitam di jidat. Kesalehan ditandai beberapa hal seperti prilaku, akhlak, dan moralitas yang luhur. hadits Abi Darda' RA yang terdapat dalam kitab An-Nihayah Fi Gharibil Hadits wal Atsar karya Ibnul Atsir. أَنَّهُ رَأَى رَجُلاً بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلَ ثَفِنَةِ الْبَعِيرِ فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا كَانَ خَيْراً يَعْنِي كَانَ عَلَى جَبْهَتِهِ أَثَرُ السُّجُودِ وَإِنَّمَا كَرِهَهَا خَوْفاً مِنَ الرِّيَاءِ عَلَيْهِ. Bahwa beliau melihat seorang laki-laki yang di antara kedua matanya terdapat tanda seperti tsafinatul ba’ir. Lantas beliau berkata, “Seandainya tidak ada ini maka ia lebih baik.” Maksudnya adalah di keningnya ada bekas sujud. Beliau tidak menyukainya karena khawatir hal tersebut menimbulkan riya. Di ...