Biasanya orang yang memiliki tanda hitam di jidat itu sering diasumsikan atau disebut sebagai orang yang rajin shalat sehingga dianggap sebagai pertanda kesolehan seorang muslim.
Namun, ukuran kesalehan seorang muslim tidaklah ditunjukkan dengan adanya tanda hitam di jidat. Kesalehan ditandai beberapa hal seperti prilaku, akhlak, dan moralitas yang luhur.
hadits Abi Darda' RA yang terdapat dalam kitab An-Nihayah Fi Gharibil Hadits wal Atsar karya Ibnul Atsir.
أَنَّهُ رَأَى رَجُلاً بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلَ ثَفِنَةِ الْبَعِيرِ فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا كَانَ خَيْراً يَعْنِي كَانَ عَلَى جَبْهَتِهِ أَثَرُ السُّجُودِ وَإِنَّمَا كَرِهَهَا خَوْفاً مِنَ الرِّيَاءِ عَلَيْهِ.
Bahwa beliau melihat seorang laki-laki yang di antara kedua matanya terdapat tanda seperti tsafinatul ba’ir. Lantas beliau berkata, “Seandainya tidak ada ini maka ia lebih baik.” Maksudnya adalah di keningnya ada bekas sujud. Beliau tidak menyukainya karena khawatir hal tersebut menimbulkan riya.
Di samping itu mengenai tanda hitam di jidat sebagai bekas sujud yang terdapat mereka secara sengaja membuat tanda hitam di jidat, ketika ia melakukan sholat bersujud dengan menekan jidat dan menggesekkannya di tempat sujud sehingga menimbulkan tanda hitam di jidat maka jelas tidak dibenarkan dan menyakiti diri sendiri itu juga tidak dibenarkan.
Bahkan sebagian ulama mengakui adanya sebagian orang-orang yang riya/pamer dengan sengaja membuat tanda hitam di jidat dari bekas sujud mereka.
Jidat hitam juga perbuatan yang digandrungi kaum Khawarij.
Kaum khawarij adalah membuat tanda hitam di jidat dari bekas sujudnya untuk menunjukkan bahwa mereka adalah ahli ibadah.
Kalau membuat tanda hitam dijidat adalah perbuatan baik tentu para ulama indonesia mengamalkannya seperti hak nya Habin lutfi,almarhumah gus dur,mbah kyai maemon zubaer, dll.
Apakah ada hadist yang mengatakan bahwa jidat rosul hitam.ooh tentu tidak ada..
Karna rosul wajahnya bercahaya,
Lalu dari mana mereka datang.
Kita tela'ah bersama sama
Namun, ukuran kesalehan seorang muslim tidaklah ditunjukkan dengan adanya tanda hitam di jidat. Kesalehan ditandai beberapa hal seperti prilaku, akhlak, dan moralitas yang luhur.
hadits Abi Darda' RA yang terdapat dalam kitab An-Nihayah Fi Gharibil Hadits wal Atsar karya Ibnul Atsir.
أَنَّهُ رَأَى رَجُلاً بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلَ ثَفِنَةِ الْبَعِيرِ فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا كَانَ خَيْراً يَعْنِي كَانَ عَلَى جَبْهَتِهِ أَثَرُ السُّجُودِ وَإِنَّمَا كَرِهَهَا خَوْفاً مِنَ الرِّيَاءِ عَلَيْهِ.
Bahwa beliau melihat seorang laki-laki yang di antara kedua matanya terdapat tanda seperti tsafinatul ba’ir. Lantas beliau berkata, “Seandainya tidak ada ini maka ia lebih baik.” Maksudnya adalah di keningnya ada bekas sujud. Beliau tidak menyukainya karena khawatir hal tersebut menimbulkan riya.
Di samping itu mengenai tanda hitam di jidat sebagai bekas sujud yang terdapat mereka secara sengaja membuat tanda hitam di jidat, ketika ia melakukan sholat bersujud dengan menekan jidat dan menggesekkannya di tempat sujud sehingga menimbulkan tanda hitam di jidat maka jelas tidak dibenarkan dan menyakiti diri sendiri itu juga tidak dibenarkan.
Bahkan sebagian ulama mengakui adanya sebagian orang-orang yang riya/pamer dengan sengaja membuat tanda hitam di jidat dari bekas sujud mereka.
Jidat hitam juga perbuatan yang digandrungi kaum Khawarij.
Kaum khawarij adalah membuat tanda hitam di jidat dari bekas sujudnya untuk menunjukkan bahwa mereka adalah ahli ibadah.
Kalau membuat tanda hitam dijidat adalah perbuatan baik tentu para ulama indonesia mengamalkannya seperti hak nya Habin lutfi,almarhumah gus dur,mbah kyai maemon zubaer, dll.
Apakah ada hadist yang mengatakan bahwa jidat rosul hitam.ooh tentu tidak ada..
Karna rosul wajahnya bercahaya,
Lalu dari mana mereka datang.
Kita tela'ah bersama sama
Komentar
Posting Komentar